Bayi prematur sering bersin kerap diartikan sebagai bawaan karena bayi terlahir sebelum waktunya. Padahal sering bersin dialami oleh hampir semua bayi yang baru lahir, bukan hanya bayi prematur.
Artikel
Bayi prematur memang membutuhkan ekstra perhatian saat perawatan. Hal yang dimaklumi karena bayi lahir sebelum waktunya. Bagi ibu bayi prematur mungkin pernah mendengar anggapan orang bahwa bayi prematur akan lebih sering tidur, lebih sering BAB atau bayi prematur sering bersin. Benar nggak sih?
Bersin biasanya sering diartikan jika bayi mengalami gejala flu. Padahal bersin pada bayi, terutama pada bayi yang baru lahir belum tentu merupakan gejala flu. Bersin merupakan mekanisme alamiah dari bayi untuk membersihkan partikel debu atau benda-benda asing yang masuk ke dalam rongga hidung. Seperti yang semua Ibu tau, bayi mempunyai sensitivitas tingga sehingga sedikit saja debu bisa membuat bayi menjadi bersin.
Jadi bayi sering bersin adalah kondisi yang normal pada semua bayi ya Bu. Tidak hanya pada bayi prematur. Ibu bayi prematur tidak perlu khawatir jika bayi anda mengalami gejala seperti ini. Meski bukan hal yang bahaya, kadang Ibu sering kasian jika melihat bayi prematur sering bersin. Jika bersin pada bayi karena mekanisme alami untuk membersihkan debu di rongga hidung, maka Ibu perlu memperhatikan kebersihan udara di sekitar bayi. Jika diperlukan Ibu bisa menambahkan air purifying untuk memastikan udara di sekitar bayi anda bersih.
Bayi bersin sendiri? Jika bayi sedang berada dalam suatu ruangan bersama dengan bayi lain dan temannya tidak bersin, nah jika ini terjadi Ibu perlu khawatir. Mungkin ini bisa menjadi tanda bahwa bayi mengalami alergi terhadap salah satu benda. Konsultasikan dengan dokter ya untuk memastikan bahwa bayi tidak dalam kondisi yang berbahaya.
Bayi prematur adalah bayi yang lahir dalam kondisi istimewa. Jadi dalam perawatannya juga istimewa. Meski bersin adalah mekanisme normal, bayi yang terlalu sering bersin akan menyebabkan bayi mudah lelah, dan tersedak saat minum susu. Jadi tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter untuk emngetahui cara tepat dalam penanganannya. Ingat ya Bu, waspada bukan panik. Semoga artikel ini membantu..