Kehamilan ektopik, atau kehamilan diluar kandungan/rahim, menjadi satu risiko yang harus diwaspadai dan segera ditangani.
Apa itu kehamilan ektopik?
Merupakan kehamilan diluar kandungan/rahim. Proses pembuahan terjadi di tuba falopi. Seharusnya, sel telur harus menempel di rahim, tapi dalam kehamilan ektopik, justru menempel di bagian lain.
Jika terjadi demikian, maka wanita tersebut dalam istilah medis hamil ektopik. Kondisi ini berbahaya sebab bisa picu pecahnya tuba falopi.
Penyebab Kehamilan Ektopik
Penyebab kehamilan ektopik sendiri diduga karena inflamasi atau infeksi terjadi di falopi. Ini sebabkan sel telur yang sudah terbuahi, tak bergerak ke rahim untuk implan, malah bergerak ke bagian lain.
Penyebab lainya kehamilan ektopik, bisa disebabkan karena ketidak seimbangan hormon.
Menurut sejumlah sumber, wanita usia 35 tahun bisa rentan terkena kehamilan ektopik.
Ada beberapa tanda kehamilan ektopik. Diantaranya, nyeri yang luar biasa dan muncul berkali kali. Ini terjadi di perut bagian bawah, di bahu, dan leher.
Tanda lainya, terjadi pendarahan di vagina yang terus terjadi. Selain itu, mengalami sangat pusing, mual hingga ingin muntah.
Kehamilan ektopik bisa berbahaya. Maka, perlu segera ditangani. Salah satunya dengan melakukan operasi. Ini dilakukan kalau kondisi sudah parah, ditandai pendarahan.
Biaya Operasi Kehamilan diluar kandungan (ektopik)
Operasi yang dilakukan berjenis laparotomi. Dokter akan masukan kamera dan alat untuk potong embrio yang tumbuh. Serta perbaikan tuba falopi yang ditempeli.
Proses pemotongan ini cukup sulit. Kadang dokter harus sampai potong tuba falopi untuk cegah risiko lebih besar. Ini memang cukup jarang, tapi kemungkinan terjadi selalu ada.
Untuk biaya operasi hamil diluar kandungan atau kehamilan ektopik sendiri berkisar antara 16-20 juta untuk VIP. mungkin bisa lebih terjangkau lagi untuk kelas rumah sakit berbeda.
Nah itulah tadi informasi tentang biaya operasi hamil diluar kandungan atau hamil ektopik. Mengingat kehamilan ini berisiko, maka sebaiknya segera ke dokter agar mendapatkan penanganan tepat. Untuk diketahui, artikel ini hanya memberikan informasi umum, tidak memberikan saran medis. Semoga informasi ini bermanfaat.