Larangan Memakai Pakaian yang Berjahit

Islam

Haji merupakan salah satu ibadah yang memiliki aturan yang jelas dan tidak boleh dilanggar. Salah satu larangan yang harus kamu pahami adalah memakai pakaian yang dijahit. Untuk lebih jelasnya, artikel ini akan membahas mengenai larangan memakai pakaian yang berjahit.

Inilah Penjelasan mengenai Larangan Berpakain yang Berjahit saat Haji

Pada dasarnya larangan memakai pakaian yang berjahit dalam ibadah haji sudah sering didengar. Untuk itu, kamu jangan pernah melanggarnya. Pasalnya, hal ini bisa berdampak pada tidak diterimanya amalanmu selama melaksanakan ibadah haji tersebut.

Larangan menggunakan pakaian yang dijahit

Pada dasarnya orang yang sedang melakukan ihram, baik haji maupun umroh dilarang menggunakan pakaian yang sudah dijahit. Pakaian tersebut meliputi baju bagian atas dan baju bagian bawah. Hal tersebut sudah tertulis dalam HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar.

Di dalam HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar, seseorang yang sedang melakukan ihram tidak diperkenankan untuk memakai gamis, surban, celana panjang, topi, dan bahkan sepatu. Bahkan, jika tidak memakai sandal hendaknya gunakan alas kaki yang mempelihatkan kaki.

Larangan tersebut tentunya berlaku untuk pria. Lalu bagaimana dengan wanita? Untuk wanita sendiri aturannya sedikit berbeda, namun intinya tetaplah sama.

Untuk kamu yang perempuan diperbolehkan memakai celana panjang dan alas kaki khuf. Namun, bagi perempuan tidak diperkenankan mengenakan cadar dan kaus tangan. Meski pun begitu, para perempuan boleh menutup wajahnya menggunakan kain saat ada lawan jenis.

Alasan kain ihram tidak boleh dijahit

Allah SWT tidak pernah memerintahkan suatu hal terkecuali ada hal baik dibalik itu semua, termasuk mengenai pakaian ihram ini. Mengenai alasan tersebut, ulama sudah menjelaskannya secara rinci mengenai hikmah dari perintah Allah SWT yang satu ini.

Tujuan penggunaan kain ihram yang tidak dijahit adalah untuk mengingatkan umat manusia mengenai hari kebangkitan. Hal tersebut karena di hari kebangkitan tersebut manusia akan dibangkitkan tanpa menggunakan apa pun yang menyelimuti anggota tubuhnya tersebut.

Harapan dari momen mengingat tersebut adalah agar nantinya mereka tidak menyepelekan hidupnya lagi dan bisa hidup terarah sesuai dengan tuntunan agama. Nantinya manusia akan menyadari hidup ini tidaklah abadi dan masih ada perjalanan yang sangat panjang.

Selain itu, melaksanakan perintah Allah SWT merupakan sebuah keharusan. Semua yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadist sudah dibuat untuk meluruskan hidup manusia. Jangan pernah ragu dan menyepelekan perintah Allah SWT agar hidup menjadi berkah.

Definisi kain yang berjahit

Pada dasarnya kain yang berjahi di sini spesifik dengan model pakaian yang sesuai dengan tubuh manusia. Hal tersebut perlu kamu pahami agar tidak timbul pertanyaan lain. Pasalnya, kain ihram sendiri dibuat dengan cara dijahit agar membentuk lembaran kain.

Mengenai aturan ini, ditegaskan pula yang dilarang adalah terkait dengan baju utama yang dipakai saja. Perihal aksesoris tembahan hukumnya diperbolehkan.

Sebagai contoh, jemaah haji bahkan sering menggunakan tas kecil. Tas tersebut juga dibuat dengan cara dijahit. Untuk itu, kamu tidak perlu bingung atau merisaukan perkara jahitan selama bukan pakaian yang dikenakan secara langsung.

Jika kamu masih bingun terkait aturan pakaian ini, kamu bisa menanyakan kepada pihak yang berwenang. Selain itu, kamu juga harus bertanya kepada orang yang sudah pernah berhaji agar mendapatkan gambaran yang pasti tanpa berandai-andai semata.

Tips agar tidak bingung mengenai ibadah haji

Pada dasarnya segala hal terkait haji dan umroh sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an, Hadist, dan sumber hukum islam terpercaya lainnya. Namun, terkadang masih banyak orang yang menafsirkannya keliru.

Jika kamu masih bingung mengenai hal-hal yang harus dilakukan saat beribadah, cobalah melihat ayat dan Hadist yang terkait terlebih dahulu. Di dalamnya biasanya memberikan arahan dan melarang hal-hal tertentu dengan jelas.

Jika masih bingung dengan penafsiran tersebut, sebaiknya kamu menanyakan kepada orang yang lebih ahli terlebih dahulu. Tanyakan apa saja yang menurutmu mengganjal pada saat beribah haji dan umroh. Pastikan pertanyaanmu ditujukan kepada orang yang tepat.

Pada saat pelaksanaan haji dan umroh, kamu bisa melihat apa saja yang mereka kenakan dan lakukan. Kamu bisa juga melihat dari video yang saat ini banyak beredar agar mendapatkan gambaran yang sempurna tanpa ada dugaan-dugaan semata.

Kesimpulan

Larangan berpakian yang tidak dijahit memanglah sebuah hal yang mutlak. Sudah sepantasnya kamu melaksanakan perintah tersebut agar ibadahmu bisa diterima oleh Allah SWT. Selain itu, kamu juga harus bisa memahami mengenai maksud dari perintah tersebut.

Maksud pakaian yang dijahit adalah pakaian yang dipakai di bagian badan, baik atas atau bawah. Untuk itu, sudah seharusnya orang yang akan berihram memakai pakaian yang sudah sepantasnya dikenakan.

Perkara aksesoris seperti tas dan sandal sendiri tidak ada aturan baku yang melarangnya. Bahkan, tas diperlukan untuk menyimpan barang-barang penting agar aman dan membuat ibadah lebih fokus.

Demikianlah artikel singkat, padat, dan jelas mengenai larangan memakai pakaian yang berjahit. Semoga artikel ini bisa menjadi referensi mengenai pakaian saat ihram agar kamu tidak bingung lagi.

Dan jika kamu ingin berangkat haji tanpa menunggu antrian keberangkatan haji, kami sarankan kamu mempersiapkan Biaya Haji Plus yang cukup. Kamu bisa mencoba berkonsultasi ke biro perjalanan haji dan umroh terdekat atau secara online.